mengubah tentang sebuah persepsi untuk merubah

Kekasihku jadi Istriku

    Hai guys kali ini ane punya crita nih. Ini crita hasil wawancara ame orang, nama nye haris (telah disamarkan). Ini crita nya pada saat SMA, huih jadi keinget masa-masa banyol ane di SMA :D hahahaha
                                
SELAMAT MEMBACA SOB

      Hai cccoooyyy, nama ku Haris bin Slamet. ini cerita perjalanan kasih sayang ane. Di mulai pada saat pertama kali masuk masuk SMA, perasaan ku sudah tidak enak. Aku berpikir bakalan di apain nh :D hahaha. yaaaa gitu lah jadi anak yang ingin di ospek. Tapi seketika perasaan itu hilang pada saat gku melihat cewek yang memakai jam merah tas punggung putih. Pada saat itu aku tidak tahu kenapa aku memiliki perasaan itu. Dan gak nyangka lagi, dia sekelas sama aku, senang banget rasanya. Ketika ku kenalan ma dia jadi salting gitu dah :D hahahaha. Setelah pulang pun aku tetap saja membanyangkan wajah nya. cantik sh gak sob, tapi ketika di lihat bisa menyejukkan hati ini, mungkin ini yang di sebut cinta pada pandangan
pertama y :). Pagi nya ku semangat banget untuk sekolah, y cuma pengen liat cewek itu, sebut saja dian nama nya (telah disamarkan). Pada saat ketemu rasa ingin nya menyapa, tetapi malu. Ntah kenapa aku merasa seperti itu. Pada saat istirahat aku mencoba berbicara dengan dia, wajah nya kalem banget so sejuk ketika gku memandangnya. Dan tak di sangka dia ramah dan baik. Tambah tertarik aku dengan dia.

      Setelah ospek, kegiatan pembelajaran dimulai. Aku nyaman dengan suasana kegiatan pembelajaran yang di terapkan para guru yang mengampu. Selain itu juga karna si dia :D hahhaa. Semakin hari kami juga semakin akrab. Ketika dia dapat masalah juga sering curhat sama aku, begitu juga sebaliknya ketika aku yang mendapatkan masalah atau kesusahan dia siap mendengar semua apa yang aku ceritakan. Tetapi aku juga sedih ketika dia cerita tentang orang yang dia kagumi, sayang, cinta, atau apalah. hhhmmm dan aku sudah berpikir tentang itu, mungkin jika JODOH tidak akan pergi jauh. Walaupun orang yang selalu dia khawatirkan, dia pikirkan tidaklah aku, aku akan senang jika dia senang, yyaaaa walaupun aku harus terima kenyataan pahit itu. "Tetapi apakah mungkin kita bisa bersama" terselip kata itu yang ada di pikiranku. Aku yang selalu ingin bersama dan menjaganya. Walaupun aku hanya bisa menjaga dari jauh, tidak apa, yang penting orang yang aku sayang itu bahagia, prinsipku.

      Suatu hari dia telpon aku dengan masalahnya karena putus sama cowoknya. Aku bingung harus merasa senang ataukah sedih, hal itu menurutku tidaklah penting. Yang terpenting adalah aku bisa membuat dian (cewek yang aku sayang) tersenyum kembali. Beberapa minggu setelah aku mendengarkan cerita sedihnya dia kembali ceria, y walaupun secara perlahan. Aku terus di sampingnya untuk menghiburnya ketika dia butuh seseorang. Tidak terasa kami semakin akrab, aku semakin tau apa saja yang dia suka dan tidak. Senang rasanya, tidak terbayang hal ini akan terjadi.

      Suatu saat di tengah bulan desember, aku memberanikan diri untuk ngajak dian nge-date. Dia pun  mau, senang banget rasanya. Aku jemput dia di rumah, dan kami pergi ke tempat dataran tinggi, karna dia suka melihat pemandangan dari situ. Pada waktu itu juga, aku mengungkapkan perasaanku jika aku sayang sama dia. Ketika aku ngomong itu, dia kaget banget ketika mendengar apa yang aku ucapkan. Pucat pasi wajahku, pikirku pasti dia gk punya perasaan yang sama denganku :D hahaha. Dia pun berkata setelah diam sejenak, "Haris, maaf y, aku sudah punya orang yang aku sayang". Huih rasanya retak-retak deh dengar kata-kata itu :( hhmmm. Kemudian aku cuma bisa tersenyum walaupun aku sangat sedih. tetapi aku tidak mau memperlihatkan kesedihanku di depannya. Kemudian DIAN berkata lagi, "Haris jagan sedih y, karena orang yang aku sayang itu KAMU". Secara spontan aku berteriak, WWWWWWOOOOOOOWWWWW.....!!!! I LLOOOOVVVEEE YYYOOOUUU DIIIAAANNN !!. Perasaan yang tadinya retak dengan ajaib kembali seperti semula :) :) :) :). pada waktu itu adalah hari yang sangat membahagiakan :D hehehe. Hubungan aku sama dian berjalan dengan baik. Susah senang kami jalani dengan kompak. Ya pasti itu tidak terlepas dari apa yang di takdirkan ALLAH SWT, pikirku pada saat itu. Tidak terasa 3 tahun hubungan aku sama dian masih harmonis.

      Tiba saat nya aku dan dian di masa yang lumayan sulit karena kami harus meneruskan apa yang menjadi cita-cita kami. Dian di terima di universitas yang ada di jakarta, dan aku di solo. Dian sempat bilang padaku, "apakah kita akan terus bersama". Aku berkata. "tentu, kita akan tetap bersama sampai kapanpun, jarak tidak akan memisahkan kita, hanya ALLAH SWT yang bisa memisahkan kita". Kemudian sehari sebelum Dian berangkat ke Jakarta, kami bertemu di tempat dimana aku mengungkapkan perasaanku kepadanya. Di situ kami berjanji akan tetap bersama, kami tulis apa yang kami harapkan di secarik kertas kemudian kami masukan ke dalam botol dan kami kubur sebagai tanda ikatan kami yang tidak akan bisa terpisahkan.

      Masa-masa dimana kami berjuang untuk menggapai mimpi dan cita-cita penuh rintangan. Kami hanya bisa bertemu melalui sms, telpon, dan chating. Alhamdulillah kami bisa melewati masa-masa itu. Dan 6 tahun kemudian Dian pulang dan mengajak ketemu ke tempat spesial kami. Dia sudah menjadi seorang siiiii (disamarkan) dan aku menjadi mmmaaa (disamarkan). Hmmm, rasa kangenku hilang seketika aku melihat wajahnya secara langsung, dan dian langsung mencium tangan kananku. Kami membuka botol yang kami kubur. Kami penasaran hancur atau tidak botolnya. Dan ternyata botol nya tidak ada hanya ada serpihan kertas dan botol yang ada. Ini bukti bahwa kebesaran ALLAH itu sangatlah nyata, kami membanyangkan jika yang dikubur itu adalah kami. Aku pun berkata, "Inilah kebesaran-Nya, jadi kita harus punya bekal yang banyak supaya di lindungi oleh ALLAH SWT walaupun kita ad di dalam kubur, dan dengan nama ALLAH SWT, maukah amu menjadi pendamping hidupku dan menjadi ibu dari anak-anakku".

Tanpa berkata apa-apa Dian langsung memelukku dan berkata "Aku mau, mau banget". rasanya seneng banget rasanya aku seperti mimpi. Dan aku berkata, "Dian aku sangat senang sekali, kamu mau jadi pendamping hidupku, tapi bisakah kamu lepaskan pelukanmu, malu dilahat sama orang :) " Dian hanya bisa tersipu malu ketika aku bicara seperti itu. Beberapa bulan kemudian, kami melaksanakan pernikahan. Walaupun tidak mewah banget, tetapi kami merasa istiwema sekali. Kami di karuniai 3 anak, 1 laki-laki dan 2 perempuan. Alhamdulillah hubungan kami masih sangat harmonis dan harapku, keadaan ini bisa sampai kami tua dan di panggil ALLAH SWT.

                                                                     THE END



                                                                


Diberdayakan oleh Blogger.