Disini...
Termenung menunggu ia yang takkan pernah datang...
Oh.. Sudah berapa kali aku berada dalam keadaan seperti ini?
Termenung menunggu ia yang takkan pernah mengerti?
Kuletakkan tanganku didagu. Memandang kosong ke balik kaca
kelas yang kusam. Kenapa? Di sana.. Ya, dibalik kaca kusam ini ada dia yang
mempermainkan kakinya untuk terus menendang bola.
Egoiskah aku?
Kau tau? Kau tak pernah terlihat pernah mengenalku saat kau
bermain bola. Itulah yang membuatku tidak pernah nyaman jika melihatmu bermain
bola.
Melihatmu yang tak pernah memandangku, hanya hina yang
kuterima dari sudut matamu. Benarkah itu? Karena, itu melukai perasaanku.
Sangat.Melukai.Perasaanku.
Lama kutermenung hingga bel istirahat datang. Aku masih
setia duduk di kursi ini hanya untuk... melihatmu dari jauh, yang mana takkan
pernah kau sadari.